12 Teknik Memotret

Dengan kamera digital kita dapat memotret apapun yang kita mau,kemajuan teknologi sekarang telah membawa kamera digital terus mengalami perkembangan resolusi,kamera digital yang beredar dipasaran berkisar 4 hingga 6 Megapixel bahkan lebih.Dengan 6 megapixel gambar yang akan kita potret akan semakin bagus.Tetapi biarpun kita memiliki kamera 6 megapixel ataupun diatas 6 megapixel tetapi jika tidak tidak tau cara memotret dengan benar sama saja.Untuk itu saya akan memberikan tips-tips dasar sehingga kamera anda dapat bekerja secara maksimal.

1.Flash Otomatis
Maksudnya disini adalah lampu flash kamera,dimana lampu flash kamera dirancang untuk pemotretan diruang yang kurang cahaya,sehingga dengan flash kualitas gambar akan menjadi maksimal.Namun sebaiknya hindarinya penggunaan lampu flash karena membuat pencahayaan gambar menjadi kurang natural,sehingga gambarnya tidak seindah dengan aslinya,jadi lampu flash kamera anda diset otomatis saja,sehingga hanya menyala pada saat cahaya kurang.

2.Efek “mata merah”
Mata merah disini bukan gambar yang didalam foto kita kurang tidur tetapi karena sambaran lampu kilat yang sejajar dengan arah lensa.Beberapa kamera dilengkapi flash dengan fasilitas anti red eye,dengannya sebelum flash menyala penuh,kamera menyalakan flash pembuka yang bertujuan untuk iris mata simodel tertutup.tapi tidak usah khawatir anda tidak usa buru-buru mengganti kamera,karena sekarang sudah banyak aplikasi kamera digital yang dapat menghilangkan efek mata merah,contohnya saja software acdsee,atau jika anda mau yang freeware silakan anda kunjungin web ini www.10soft.com nama softwarenya adalah S10Redeyes 2.0

3.Area Putih
Kamera mengubah terang warna salju atau benda putih lainnya menjadi kelabu,kita dapat mengatasinya dengan cara mengatur kembali kompensasi EV [kompensasi pencahayaan].jika kamera anda memiliki fasilitas ini naikkan kompensasi EV antara 0.7-1 EV.Sehingga kamera akan menangkap gambar menjadi terang dan akan membuat seragam berwarna putih menjadi sangat terang.

4.Foto Ukuran Kecil
Ada dua cara untuk membuat file menjadi kecil.Jangan kurangi dimensi(panjag&lebar)gambar karena akan menurunkan jumlah pixel.Dimensi gambar yang kecil juga kurang baik untuk dicetak dalam ukuran besar,jadi gunakan ukuran foto maksimal,kurangin saja kualitas gambarnya.Penurunan mutu ini hanya menyusutkan kekayaan warna gambar,tetapi foto masih kelihatan lebih bagus.

5.Reaksi Lambat
Olahraga,binatang,anak kecil merupakan objek foto yang rada susah diabadikan.Anda mesti mengimbangin kecepatan gerak mereka,salah-salah jika tidak pas maka objek foto tidak sesuai dengan komposisi.Ini terjadinya karena adanya shutter log (jeda antara penekanan tombol dan perekaman gambar).Untuk itu tempatkan diri anda pada posisi yang tepat kemudian bidik sasaran,lantas tekan setengah tombol untuk mengunci fokus,sekarang tunggu momen yang tepat dan tekan penuh tombol seraya mengikuti perkembangan objek.

6.Latar Belakang
Ketika memotret wajah perhatikan latar belakangnya,hindari latar belakang yang berwarna-warni atau gambar yang semerawut,yang menyebabkan foto wajah kurang menonjol,bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol,jadi berusahalah untuk menghindarinya.

7.Foto Berdimensi
Potret diri(portrait),yang difoto dengan cara biasa,umumnya kurang menampakan dimensi yang kuat dan terasa datar-datar saja,ketika anda mendekati hidung sang model,gambar hidung malah menjadi besar dari proporsi wajah yang seharusnya.Mundurlah dan aktifkan zoom dan bidiklah wajah hingga memenuhi frame.

8.Jari di Lensa
Jangan lupa sebelum memotret dibuka dulu tu penutup lensa,jika tidak jangan harap bisa memotret,tetapi meskipun jari anda tertutup lensa,tapi masih bisa memotret..ini terjadi pada kamera saku yang berukuran kecil ,anda bertangan besar bakal susah memegangnya,peganglah kamera dengan dua tangan tangan kiri mencengkram tustel dari atas dan bawah,bukan depan dan belakang.

9.Ekspresi Wajah
Agar foto wajah disiang hari tak mengandung bayangan gelap, hadapkan muka model kearah datangnya cahaya,masalahnya sinar matahari cenderung membuat silau model,bisa jadi mata model menjadi menyempit solusinya pergilah ketempat yang agak teduh dan arahkan pandangan model ketempat itu,warna foto bakal lebih bagus ketimbanh sebelumnya.

10.Jarak Terlalu Jauh
Inilah yang sering dialami fotografer amatir;objek terlalu kecil kamera dibidik terlalu jauh,padahal mata manusia pilih kasih.objek mata kurang menonjol akan tampak biasa saja,karenanya pakailah perbesaran optikal pada lensa bidiklah hanya pada objek yang paling menarik.Latihlah diri anda dengan mengamati semua bagian dalam bingkai bidikan andasecara cermat,jangan hanya melihat objek utama saja.

11.Warna Kalem
Potret wajah diruang terbuka kerap menghasilkan warna foto memucat.Apalagi jika anda memotret dari bawah pohon yang berlimpah cahaya.Konfigurasi White Balance menormalkan warna itu,sayangnya kemampuan white balance terbatas.Ganti setelan white balance menjadi Cloudy agar gambar tampak menjadi lebih inda.Ketika memotret diarea bayangan,menyetel white balance menjadi shade membuat langit menjadi biru.

12.Sensor Kotor
Ini masalah klasik yang sering ditemukan pada kamera DSLR sehingga muncul titik-titik kecil berwarna hitam akibat debu yang menempel pada sensor kamera.Kamera saku tak mengalami ini karena lensa dan sensornya dirakit rekat dan tertutup oleh casing yang rapat.
Kotoran tadi bisa dibersihkan dengan cara
1.Lewat program gambar digital,misalnya adobe photoshop
2.Gantilah lensa jika memang diperlukan
3.Membawa ketempat servis kamera agar hasil pembersihannya maksimal

Teknik Dasar Fotografi Digital "Shutter Speed"

Fotografi Digital memudahkan kita memahami dunia fotografi, hasil jepretan langsung bisa di review melalui jendela LCD, sehingga kita bisa mengevaluasi hasil jepretan, karena data teknis yg berkaitan dengan Jepretan tadi terlihat dan terekam, berbeda dengan Fotografi Konvensional, dimana kita harus mencetaknya dulu baru dapat melihat, me-review dan mengevaluasi hasil jeperetan, data teknis-nya pun kita harus mencatatnya terlebih dahulu, sehingga butuh banyak biaya dan waktu yg terbuang untuk bisa memperbaiki kemampuan fotografi kita.

Seni Fotografi digital bisa diibaratkan sebagai melukis dengan cahaya, dalam hal ini kamera dan Lensa yang menggantikan peran kuas dan cat. Ada dua hal yg memegang peranan terpenting dalam kamera dan lensa, yaitu Shutter Speed dan Aperture.

Shutter Speed adalah lamanya waktu yg diperlukan untuk menyinari sensor CMOS ato CCD pada kamera digital, dan Film pada kamera konvensional. Pada Kemera tertera angka-angka 250,125,60,30,15 dst. Ini berarti lamanya penyinaran adalah 1/250 detik, 1/125 detik, 1/60 detik, dst. Semakin besar angkanya berarti semakin cepat waktu yg digunakan, hal ini akan menciptakan efek diam (freeze), misalnya kita akan memotret objek yg sedang bergerak, misal mobil, dengan efek diam, kita memerlukan setidaknya shutter speed diatas 1/125 detik. Sebaliknya bila kita akan memotret objek tersebut dengan efek bergerak, maka dibutuhkan shutter speed kurang dari 1/125 detik, sebaiknya dilakukan dengan cara mengikuti arah gerak objek, hal ini disebut teknik panning,

Dua hal diatas tergantung juga dari kecepatan objek tersebut bergerak, semakin cepat objek bergerak, berarti semakin tinggi shutter speed yg dibutuhkan agar memperoleh efek diam atau bergerak yang kita inginkan, Perlu diperhatikan, semakin rendah shutter speed, akan mengakibatkan semakin besar juga kemungkinan terjadinya camera shaking, yg akan mengakibatkan hasil jepretan menjadi goyang dan tidak tajam. Agar aman, gunakan shutter spe diatas 30 atau 1/30 detik, kalo memang menginginkan shutter speed lebih rendah, misal 1/15 detik, 1/8 detik ato yg lebih rendah, gunakan gunakan penyangga atau tripod.